SMP Negeri 2 Rajagaluh, Minim Fasilitas dan Kurang Tenaga Pendidik
MAJALENGKA, WJ GROUP _ Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Rajagaluh, Kabupaten Majalengka, saat ini masih minim fasilitas pendidikan dan kekurangan tenaga pendidik.
Kepala SMPN 2 Rajagaluh, Endang Sukarya, SPd.,M.Pd meminta kepada pemerintah untuk segera membantu peningkatan sarana pendidikan dan penambahan tenaga pendidik yang masih sangat kurang.
SMPN 2 Rajagaluh, berada di Jalan Sigra desa Cisetu, Kec. Rajagaluh Kabupaten Majalengka, adalah salah satu sekolah negeri di Rajagaluh yang memiliki peranan penting sebagai sarana dan prasarana pencerdasan anak bangsa, generasi penerus Negara RI tercinta ini.
Namun semuanya akan menjadi tersendat, apabila sarana dan parasana serta jumlah para pengajarnya tidak mencukupi standar untuk memenuhi kebutuhan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), bagi para siswa yang sedang menuntut ilmu.
Kepala SMPN 2 Rajagaluh, Endang Sukarya, SPd.,M.Pd. saat ditemui di ruang kerjanya belum lama ini kepada WJ Group mengeluhkan tenaga pengajar yang sangar kurang, seperti guru bahasa Sunda, guru Kesenian dan beberapa guru untuk mata pelajaran lainnya.
Selain itu, SMPN 2 Rajagaluh juga membutuhkan sarana penunjang, seperti Ruang Perpustakaan yang baik, memang gedungnya namun lantainya masih tehel lama, kondisinya sudah tidak layak dan sangat memprihatinkan. Begitu pula dengan Ruang Lab (laboratorium IPA).
“Kami takut roboh sebab kayu sudah pada lapuk, plapon penutup atap juga sudah rusak akibat dimakan usia”. Demikian pula dengan kuda-kudanya sudah rapuh, dan ruangan sudah jarang di pakai.
Di kiri dan kanan, juga belakang masih belum ada pamagaran, kami masih merasa kurang nyaman, apalagi sekolah ini pernah kemasukan maling Computers alat-alat sekolah dan yang lainya raib dicuri.
Untuk hal tersebut, mengharapkan bantuan peran serta dinas terkait, misalnya Dinas Pendidikan kabupaten atau provinsi, juga Menteri Pendidikan.
Ungkapnya, pihak sekolah sudah beberapa kali mengajukan permohonan Rehab melalui dinas terkait, namun sampai saat ini belum ada realisasinya atau tanggapan dari Dinas Pendidikan kabupaten, provinsi juga pusat,” keluh kepala sekolah.
.
Harapan kami dan orang tua siswa dan siswi SMPN 2 Rajagaluh, kedepan bisa lebih maju pembangunannya, juga prestasi siswa-siswi yang jumlahnya kurang lebih 230 sampai 250 siswa.
Melihat kondisi bangunan dan sarana prasarana lainya yang memprihatinkan begini, kami merasa tidak naya (tega), khawatir siswa-siswi yang sedang belajar tertimpa oleh tiang atau atap yang sewaktu waktu mungkin saja patah dan roboh, karena sudah terlalu rapuh.
Kepada Dinas Pendidikan, “kami memohon untuk secepatnya memberikan bantuan guna merenovasi sekolah dan kami siap melaksanakan pengerjaannya”. Sebelumnya kami ucapkan terimakasih atas perhatian dan juga bantuanya, pungkas Kepsek (*01/DAR)