97 Persen Penyandang Disabilitas Tak Terserap Masuk PNS

Foto-Ilustrasi penyandang Disabilitas

CIMAHI, WJ GROUP _ Kepala UPTD Panti Sosial Rehabilitasi Penyandang Disabilitas Mental, Sensorik Netra, Runggu Wicara, Tubuh Dinas Sosial Jawa Barat Ferrus Syamach mengatakan dengan terbatasnya peluang kerja untuk disabilitas tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Pihaknya sendiri melakukan pembinaan dan memberikan keterampilan terhadap sedikitnya 96 orang penyandang disabilitas seperti tahun 2019 ini selama delapan bulan mendapat pelatihan keterampilan dari panti tersebut.

Harapannya mereka dapat berwirausaha kembal;I ke masyarakat setelah mendapatkan pelatihan dip anti tersebut pihaknya ingin peserta didik yang usai menjalani rehabilitasi tidak lupa dengan ilmunya, katanya.

Dikataknya 97 persen penyandang disabilitas usia kerja tak tertampung dalam bidang pekerjaan formal seperti pegawai negeri sipil (PNS) maupun pegawai swasta saat ini jumlah kuota untuk penyandang disabilitas hanya satu persen untuk bekerja di perusahaan swasta, dua persennya untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS) dari total kuota yang sudah tersedia.

Sebanyak 96 disabilitas dengan segala jenis disabilitas, keterampilan yang diberikan banyak seperti menjahit, tat arias, elektronika, bengkel mobil, bengkel motor, sablon. Ada ekskul juga seperti olah pangan itu akan kembangkan, ujarnya pada workshop disabilitas di Panti Sosial Rehabilitas Penyandang Disabilitas Mental, Sensorik Netra, Rungu Wicara, Tubuh Dinas Sosial Jawa barat Jalan Amir Machmud Kota Cimahi Rabu (9/10).

Sasaran saya mereka `nanti tidak usah bekerja di orang lain tapi berwirausaha, latihan disini sesuai dengan potensi mereka. Tempatnya belum kami punya yang pasti ada rencana membuat mini market disini untuk menampung dan sarana pemasaran produk mereka secara off line maupun online, katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial Jawa Barat, Dodo Suhendar mengatakan salah satu tugas pemerintah untuk memberikan layanan social beruapa rehabilitasi social dan pemberdayaan merupakan suatu kebutuhan.

Dari data Dinsos saat ini terdapat 210 ribuan penyandang disabilitas fisik maupun sensories tuna rungu wicara dan kecerdasan atau disabilitas grahita bahkan disabilitas mental, termasuk gangguan jiwa dan hal itu merupakan tantangan.

“Saya salut pada instruktur dengan kesabarannya dedikasi memberikan suatu motivasi dan kemampuan sehingga disabilitas dapat berkarya”, katanya. (FJ).

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *