Beranda Berita Utama Bupati Menijau Banjir, Mencari Solusi Atau Mentertawakan Dirinya?

Bupati Menijau Banjir, Mencari Solusi Atau Mentertawakan Dirinya?

103
Cover Warta Jabar-Cetak & Banjir BMI 16/2/2020 – foto Tarman

KARAWANG, WJ GROUP _ Warga korban di lokasi bencana banjir di Perumahan BMI Dawuan Barat dan Timur, Kampung Torojog, Kec. Cikampek, Kabupaten Karawang, sebentar merasa senang karena Bupati Karawang, dr Cellica Nurrachadiana meninjau Banjir di BMI, Senin, (17/2/2020) siang.

Bupati Cellica, menengok korban banjir di BMI I dan Perumahan Purwasari Regensi, sambil membawa bantuan makanan mie instant dan air mineral, dan senyum manis serta mengesankan keramahannya, menurut beberapa warga korban banjir.

Setelah itu warga korbanpun mengumpat, terngiang kembali akan banjir yang merendam rumahnya setiap musim hujan, dan tahun ini sudah 5 kali terendam banjir?  

“Nengok/meninjau tapi tetap aja banjir setiap musim hujan, kalau hanya sekedar memberi mie, air mineral biar anak buahnya yang datang mengantar bantuan, duduk di kantor berpikir keras dan nyatakan jadi solusi terbaik bagi warganya,” atau mentertawakan dirinya karena solusinya menemui ke-buntu-an karena kedunguan?

Berita Lainnya  Acara Perpisahan Siswa/i Kelas 6 SDN Pucung 1, Penuh Haru

Apakah solusinya menemui ke-buntu-an agar banjir tidak terjadi lagi. Pasalnya beberapa tahun lalu ketika terjadi banjir, Wakil Bupati H. Ahmad Zamakhsyari.S.Ag, juga pernah meninjau?

Warga hanya berharap banjir tidak jadi langganan menimpa warga, pasalnya hampir setiap tahun dan musim hujan selalu kebanjiran. Sekitar puluhan ribu rumah yang ada di perumahan  dan sekitar ribuan di kampung Torojog, terendam dengan ketinggian air cukup parah, sekitar lebih 1 meter.

Dikatakan Joko warga BMI , persoalan banjir di Perum BMI merupakan persoalan lama berpuluh tahun, namun pihak Pemerintah dan dinas terkait terkesan tidak serius menanganinya. Selasa, Malam (18/2/2020)

Normaslisasi sungai Cikarang Gelam , pengerukan lumpur di Sipon (gorong-gorong) saluran pembuang lokasi Perum BMI 1 dan 2 ) yang dilakukan BBWS Citarum, Penguatan tanggul dan Pembersihan sampahnya yang sudah dilakukan adalah solusi temporer yang tidak akan memecahkan persoalan banjir BMI kedepannya.

Berita Lainnya  Pelaksanaan Serta Hasil Lomba Guru Berprestasi Di Disdikpora Kabupaten Karawang Tahun 2025 Terkesan Tidak Profesional

Persoalannya, terletak pada saluran pembuang ( 3 lobang sipon berdiameter kecil ) yang ada di muara pertemuan saluran pembuang dari arah Cikampek- Sentul – Pewarengan.

Sungai Cikarang Gelam yang juga adalah saluran pembuangan dari bendung Kamojing, dari desa sekitar Cikampek, Kawasan Pupuk Kujang Desa Dawuan Tengan dan Saluran pembuang dari kawasan PT. Pupuk Kujang dan desa Dawuan Barat, tidak sanggup membuang debit air tinggi ke saluran sungai pembuangan selanjutnya.

Pada waktu pelaksanaan normalisasi Sungai Cikarang Gelam dan penyedotan lumpur yang menyumbat sipon  beberapa tahun lalu yang di kerjakan kontraktor asal Bandung, dan bincang-bincang dengan pelaksana, sebenarnya pihak PUPR – BBWS Citarum sangat paham penyebab banjir di BMI dan mengerti solusi yang harus di buat dan bisa dilaksanakan yaitu persoalannya pada saluran pembuang tiga buah lobang sipon yang debit air buangannya semakin kecil karena tertutup lumpur dan sampah.

Berita Lainnya  Presiden Prabowo Subianto Resmikan Pabrik Baterai Kapasitas 15 gigawat Kendaraan Listrik di Karawang Jawa Barat

“ Perubahan kontruksi saluran pembuang dari bentuk sipon atau gorong merupakan solusi yang harus di buat dan dilakukan meskipun biayanya cukup tinggi, karena saluran ini satu-satunya saluran buang dari berbagai arah”.

Perubahan kontruksi bisa meniru saluran irigasi di perbatasan Karawang – Subang , saluran Irigasi di buat gorong-gorong dibawah sungai Cilamaya untuk aliran air irigasi, sehingga aliran air sungai Cikarang gelam dan saluran pembuang lainya tidak terganggu dengan persoalan sipon yang kecil dan mampet oleh lumpur dan sampah.

Dengan datangnya  Bupati Karawang dr Cellica Nurachdiana (17/2/2020) dan juga pernah Wakil Buapti H. Ahmad Zamakhsyari.S.Ag meninjau korban banjir BMI  dan  memberikan bantuan, warga korban sedikit melupakan persoalan sebenarnya, namun warga korban banjirpun pesimis, banjir BMI dan sekitarnya tidak akan pernah teratasi”

Solusinya bukan ketika banjir datang meninjau dan memberikan mie , beras dan air, kenyataanya banjir BMI tidak pernah teratasi dengan masa 5 tahun jabatan Bupati dan Wakil Bupati periode tahun pertama yang beberapa bulan lagi akan berakhir. (*red/JK)

Bagikan Artikel>>

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini