Dinkes Cimahi : Pelaku UMKM Dibina Secara Berkala

wartajabar.online, CIMAHI _ Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi Mulyati mengatakan pihaknya secara berkala melakukan pembinaan terhadap pelaku UMKM terutama yang bergerak dalam bidang makanan atau kuliner.

Jadi para pemilik jasa boga dan pemilik Katering itu kami bina dalam setahun itu dua kali. Sampel air juga secara acak kami periksa.

Pembinaan yang dilakukan kata dia, antara lain pertemuan-pertemuan atau sosialisasi bagaimana membuat bahan pangan aman dan bagaimana pengolahan makanan serta bagaimanaa dapur yang sesuai dengan kaidah-kaidah kesehatan dan lain-lain itu diajarkan.

Menurut Mulyati dengan adanya kejadian keracunan massal beberapa waktu lalu, pihaknya mendorong para pelaku UMKM bidang kuliner untuk meningkatkan kebersihan dan sanitasi lingkungan.

Kejadian kemarin menjadi warning atau pengingat bagi pelaku UMKM di bidang kuliner agar lebih meningkatkan kebersihan sejak dari pemilihan, pengemasan, agar makanan aman untuk dikonsumsi, ujar Mulyati, di Pemkot Cimahi Rabu (2/8/2023).

Lebih lanjut dikatakan Mulyati, Dinas Kesehatan Kota Cimahi fokus menangani para pasien keracunan.

Total masyarakat yang mengalami keracunan diduga akibat mengkonsumsi makanan nasi boks saat acara reses anggota DPRD Kota Cimahi mencapai 364 orang.

Untuk yang yang hadir 350 orang tapi ada satu nasi boks dimakan ramai-ramai berempat atau satu keluarga, jadi semuanya masuk rumah sakit.

Ia mengatakan seluruh biaya pasien keracunan massal yang dirawat dirumah sakit akan ditanggung dari APBD Kota Cimahi.

Dinas Kesehatan saat ini sudah membentuk tim untuk melakukan verifikasi. Hasil Laboratorium terhadap sample makanan nasi boks yang diduga menjadi penyebab keracunan massal menunjukkan terdapat temuan sejumlah bakteri pada makanan.

Bakteri tersebut mulai dari Salmonella, Coliform, Nitrit hingga Staphylococeys Aureus.

Mulyati menuturkan pemeriksaan laboratorium menunjukkan terdapat bakteri Salmonella pada perkedel jagung dan Staphylococeys Aureus pada telur balado. Selain itu pemeriksaan untuk makanan terdapat nitrit, ungkap Mulyati.

Intinya hasil pemeriksaan mikro biologi ditemukan Salmonella pada perkedel jagung, telur balado ditemukan Staphylocoveys Aureus dan pemeriksaan sampling air colform.

Ia melanjutkan hasil pemeriksaan kimia kesehatan lingkungan didapat nitrit pada capcay.

Sedangkan pemeriksaan terhadap nasi putih, sambal, ayam isian burger, ayam suwir, ikan tuna isian panada, selada bokot negatif. Yang menyebabkan diare kemungkinan besar Salmonella, terang Mulyati. (Fajar)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *