WARTAJABAR.ONLINE | KUNINGAN – Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) kembali menggelar Job Fair atau Bursa Talenta Tahun 2025 Tahap 2. Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., pada Sabtu pagi (26/7/2025) di GOR Ewangga Kuningan.
Sebanyak 40 perusahaan turut serta dalam kegiatan ini, menyediakan total 19.000 formasi lowongan kerja. Perusahaan-perusahaan tersebut tidak hanya berasal dari Kuningan, tetapi juga dari daerah sekitar seperti Brebes, Cirebon, Majalengka, hingga wilayah Jabodetabek. Tersedia pula kesempatan magang ke luar negeri bagi para pencari kerja.
Dalam sambutannya, Bupati Dian menyampaikan bahwa Job Fair ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menekan angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya generasi muda.
“Saya ingin agar kegiatan seperti ini dilaksanakan secara rutin. Job Fair terbukti efektif mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan. Hari ini, target kita adalah terserapnya 6.000 pencari kerja,” ujar Bupati.
Ia juga mengungkapkan bahwa angka pengangguran terbuka di Kabupaten Kuningan berhasil ditekan dari 9,49 persen pada tahun 2023 menjadi 7,78 persen pada 2024. Dengan penurunan ini, posisi Kuningan dalam tingkat pengangguran terbuka di Jawa Barat naik dari peringkat kedua tertinggi menjadi peringkat ketujuh.
Tak hanya fokus pada penyerapan tenaga kerja, Bupati Dian juga menekankan pentingnya menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan generasi muda.
“Anak-anak muda Kuningan jangan hanya menunggu lowongan pekerjaan. Bangun usaha, ciptakan lapangan kerja sendiri. Pemerintah siap memberikan dukungan, baik melalui pelatihan, akses permodalan, hingga pendampingan UMKM,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya memilih pekerjaan yang sesuai dengan minat dan passion.
“Kalau bekerja hanya untuk uang, semangat akan cepat padam. Tapi kalau bekerja karena cinta pada bidangnya, karier akan berkembang pesat dan penghasilan akan mengikuti,” tambahnya.
Dengan gaya bicara yang membumi, Bupati turut membagikan pengalaman pribadinya sebagai mantan pencari kerja. Ia menekankan pentingnya memiliki mental pejuang, berani memulai dari nol, dan tidak malu bekerja keras.
Sebagai strategi jangka panjang, Pemkab Kuningan tengah mendorong masuknya investasi padat karya, seperti pabrik maklon dan industri sepatu. Untuk mendukung hal ini, saat ini tengah diselesaikan dokumen RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) sebagai dasar hukum penting bagi kepastian investasi.
Di sisi lain, pemerintah daerah juga terus mendorong pertumbuhan wirausaha muda melalui program pelatihan keterampilan, penguatan UMKM, dan akses ke layanan perbankan.
“Kita ingin anak-anak muda Kuningan tidak hanya jadi pencari kerja, tapi juga menjadi pencipta lapangan kerja. Pemerintah akan terus mendukung,” tandasnya.
Kepala Disnakertrans Kabupaten Kuningan, Guruh Irawan Zulkarnain, S.STP., M.Si., dalam laporannya menyampaikan bahwa sasaran utama dari Job Fair Tahap 2 ini adalah lulusan SMA/SMK hingga perguruan tinggi. Ia menargetkan sekitar 6.000 pencari kerja dapat terserap dalam kegiatan ini.
“Outcome utama dari kegiatan ini adalah menurunkan angka pengangguran terbuka. Selain itu, Job Fair juga menjadi wadah interaksi langsung antara dunia kerja dengan para pencari kerja,” jelas Guruh.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung kelancaran kegiatan, termasuk Forkopimda, perangkat daerah, mitra kerja seperti Apindo dan KSPSI, serta para kepala sekolah dan BKK se-Kabupaten Kuningan.
Turut hadir dalam kegiatan ini Bupati dan Wakil Bupati Kuningan, perwakilan Forkopimda (Dandim, Kapolres, Kajari), Kepala Disnakertrans, Kepala BPS, para kepala SKPD, Camat Kuningan, Kapolsek, Danramil, para kepala SMK dan ketua BKK, perwakilan 40 perusahaan, serta ribuan pencari kerja dari berbagai wilayah di Kabupaten Kuningan.
(*Dedi J)