Kuningan – Wartajabar.Online | Tim gabungan yang terdiri dari unsur Polri, TNI, Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC), BPBD, LSM AKAR, PPGC Linggarjati, PPGC Linggasana, serta sejumlah relawan dikerahkan untuk mengevakuasi jenazah tanpa identitas yang ditemukan di kawasan puncak Gunung Ciremai, Kamis (30/10/2025).
Pelepasan tim dilakukan di Pos 1 Cibunar, jalur pendakian via Linggajati, yang dikenal sebagai rute paling ekstrem di Gunung Ciremai karena kontur menanjak dan kondisi cuaca yang cepat berubah di ketinggian. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolres Kuningan AKBP Muhammad Ali Akbar.
Menurut Kapolsek Cilimus AKP Mohamad Faisal, operasi evakuasi tersebut merupakan tindak lanjut dari rapat konsolidasi lintas instansi yang digelar sehari sebelumnya di Linggajati.
“Konsolidasi dilakukan untuk menyusun strategi dan teknis evakuasi, mengingat medan yang berat serta faktor keselamatan tim di lapangan,” ujarnya.

Foto: Tim gabungan mengevakuasi Jenazah tanpa identitas di kawasan Gunung Ceremai
Jenazah pertama kali ditemukan oleh Tim SMART Patrol BTNGC pada Rabu (29/10/2025) sore di area Grid 11K–12K, sekitar 200 meter dari puncak jalur Linggajati.
Menurut keterangan anggota tim, Isna Farhanuddin, jasad laki-laki berusia sekitar 30–40 tahun itu ditemukan hanya mengenakan celana pendek, membawa sarung dan jas biru, serta diduga telah meninggal lebih dari satu minggu.
“Penemuan terjadi saat tim melakukan patroli rutin di kawasan hutan. Saat itu kami mencium bau menyengat dan setelah diperiksa, ternyata ada jasad manusia,” ungkap Isna.
Sementara itu, Maman Mejik dari komunitas AKAR menuturkan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan pendaki hilang dari jalur Linggajati maupun Linggasana.
“Besar kemungkinan korban bukan pendaki resmi. Ciri-cirinya juga tidak menunjukkan sebagai pendaki biasa,” katanya.
Dugaan serupa disampaikan Sainin RA Taruna, Dewan Penasehat Kompepar Linggajati. Ia menyebut korban kemungkinan merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang tersesat dan meninggal akibat hipotermia.
“Dugaan awal mengarah ke ODGJ. Korban ditemukan dengan pakaian seadanya dan dalam kondisi membusuk,” jelasnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana, mengatakan proses evakuasi dilakukan secara estafet menuruni jalur Linggajati dengan waktu tempuh yang cukup panjang.
“Tim bergerak hati-hati karena jalur licin dan berangin. Koordinasi antarpos kami pantau ketat,” ujarnya.
Jenazah dibawa turun melalui Pos Batu Lingga – Bapa Tere – Bingbing – Pangasinan, dan diperkirakan tiba di pos bawah pada malam hari atau Sabtu dini hari. Setelah itu, jenazah akan dibawa ke RSUD 45 Kuningan untuk keperluan identifikasi lebih lanjut.
“Fokus utama kami memastikan evakuasi berjalan aman dan layak. Setelah tiba di bawah, baru proses identifikasi dilakukan oleh pihak berwenang,” tutup Indra.
Operasi ini menjadi salah satu evakuasi terbesar di Gunung Ciremai sepanjang tahun 2025, melibatkan lebih dari 80 personel lintas instansi, terdiri dari Polri, TNI, BPBD, BTNGC, LSM AKAR, serta relawan independen.
Hingga berita ini diturunkan, identitas korban masih belum diketahui, dan pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
—
Liputan: Dedi J | Editor: Redaksi Wartajabar.Online





                                    




