Jakarta — Wartajabar.Online | Kepemimpinan inspiratif kembali terukir dari dunia pendidikan Indonesia. Kokoy Kurnaeti, S.Pd., M.Pd., Kepala SLBN Taruna Mandiri Kuningan, Jawa Barat, berhasil meraih Juara 2 tingkat nasional pada ajang Anugerah GTK Hebat 2025 kategori Kepala SLB Dedikatif. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, dalam puncak acara bertema “Guru Hebat, Indonesia Kuat” di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (27/11/2025).
Prestasi Kokoy tidak diraih dengan mudah. Ia terlebih dahulu lolos dari seleksi tingkat Provinsi Jawa Barat, bersaing dengan 13 kandidat kepala SLB se–Jawa Barat, dan keluar sebagai Juara 1 Kepala SLB Dedikatif tingkat provinsi. Kemenangan ini mengantarkannya sebagai satu-satunya wakil Jawa Barat ke tingkat nasional.
Dalam tahap final nasional, seluruh nominasi menjalani presentasi dan wawancara mendalam pada 26 November 2025. Kokoy memaparkan program unggulannya, “Penguatan SLB Vokasional melalui Program Taruna Nagara (Ngahiji, Ngabakti, Ngajadi, Raharja)”, sebuah inovasi pendidikan yang menyiapkan peserta didik berkebutuhan khusus menjadi pribadi mandiri, kreatif, dan produktif melalui penguatan keterampilan vokasional dan pembentukan karakter berbasis budaya lokal.
“Program Taruna Nagara menjadi bukti bahwa SLB adalah ruang tumbuhnya identitas diri, karakter, keterampilan, dan kemandirian siswa,” ujar Kokoy.
Momen penganugerahan yang berlangsung pada 27 November 2025 disiarkan langsung oleh TV One, iNewsTV, dan kanal YouTube Ditjen Kemdikdasmen. Capaian ini kian bermakna karena Kokoy merupakan kepala sekolah dengan disabilitas netra, yang mampu unjuk kapasitas sejajar dengan kepala sekolah non-disabilitas dari seluruh Indonesia, sekaligus mematahkan stigma bahwa disabilitas menjadi penghalang dalam berkinerja unggul.
Selain penghargaan juara, Kokoy juga menerima Lencana Kehormatan Presiden, yang disematkan langsung oleh Presiden Prabowo di atas panggung.
Tumbuhkan Vokasi, Ukir Karya, Jalin Kolaborasi Global
Di bawah kepemimpinannya, SLBN Taruna Mandiri berkembang menjadi SLB rujukan nasional, dengan sejumlah layanan unggulan, di antaranya:
Program vokasional yang terarah dan berdampak
Kemandirian siswa berbasis komunitas
Pelatihan berkelanjutan bagi guru
Pusat intervensi dini bagi anak berkebutuhan khusus
Kolaborasi dengan pemerintah, dunia usaha, dan komunitas disabilitas
Sekolah tersebut bahkan berhasil membangun jejaring hingga tingkat internasional, termasuk kolaborasi riset pendidikan dengan Prof. Masataka Kizuka dari Kyoto Prefectural University of Medicine, Jepang, serta kunjungan inspiratif dari Ukai Saito Sensei, CEO Tasuc Corporation, yang menilai potensi pengembangan vokasional di SLB tersebut.
Sebagai simbol keberhasilan pendidikan vokasi SLB, Kokoy juga menyerahkan Batik Muning Cerme, karya guru dan siswa tunarungu SLBN Taruna Mandiri, kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Abdul Mu’ti.
Inspirasi Melampaui Keterbatasan
Lebih dari sekadar kemenangan personal, prestasi Kokoy menjadi penanda bahwa pendidikan SLB berdiri sejajar sebagai lokomotif perubahan, sekaligus pengingat bahwa inovasi dan keyakinan mampu melampaui segala keterbatasan.
“Ini panggilan bagi pendidik untuk terus berkarya, menginspirasi, dan meneguhkan komitmen bagi masa depan pendidikan Indonesia,” tutup Kokoy.
Dengan pencapaian ini, nama Kabupaten Kuningan dan Provinsi Jawa Barat kian bersinar di panggung nasional, menegaskan bahwa guru hebat adalah fondasi Indonesia kuat. (Dedi. J)










