Karawang – WartaJabar.Online | Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) dan Ruang Praktik Siswa (RPS) di sejumlah SMA dan SMK Negeri dalam lingkup Cabang Dinas Pendidikan (KCD) Wilayah IV Jawa Barat kembali menuai perhatian publik. Bukan karena progres pembangunan yang menggembirakan, melainkan lantaran minimnya transparansi informasi yang seharusnya menjadi standar dalam pengelolaan anggaran negara.
Upaya redaksi Warta Jabar untuk memperoleh data resmi telah ditempuh melalui mekanisme administrasi sesuai Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Surat konfirmasi bernomor 240/WJ-SK/Jbr/X/2025 telah dikirimkan kepada Kepala KCD Wilayah IV, berisi sejumlah pertanyaan terkait Rencana Anggaran Biaya (RAB), mekanisme pelaksanaan, dan progres kegiatan.
Pihak KCD Wilayah IV sempat memberi respons melalui surat bernomor 5990/TU.01.02/Cadisdik Wil IV. Namun, jawaban tersebut dinilai tidak menjawab inti permohonan klarifikasi. Alih-alih memberikan rincian anggaran atau penjelasan teknis, isi surat justru menyisakan banyak ruang kosong terkait hal-hal yang perlu diketahui publik.
Sulitnya akses terhadap Kepala KCD Wilayah IV turut memperkeruh situasi. Humas KCD sempat menjanjikan jadwal audiensi antara media dan kepala dinas, namun hingga berita ini ditayangkan, agenda tersebut tak kunjung terealisasi. Kondisi ini menimbulkan kesan bahwa akses terhadap informasi justru lebih tertutup daripada pintu ruang rapat dinas itu sendiri.

Foto: Progres Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SMAN Binong Kabupaten Subang.
Saat meninjau pembangunan RKB di SMAN Binong, Kabupaten Subang, pada hari Selasa (18/11/2025), awak media bertemu dengan salah satu pengawas proyek, Ozi. Ia menyampaikan bahwa progres pembangunan telah mencapai sekitar 80 persen dan ditargetkan selesai dalam waktu dekat.
Namun ketika diminta menunjukkan atau menjelaskan dokumen RAB sebagai dasar pekerjaan, Ozi menjawab bahwa dokumen tersebut ada “di kantor”—sebuah jawaban yang kembali menunjukkan pola ketertutupan informasi.
Di lokasi terpampang papan proyek dengan informasi sebagai berikut:
Sumber Dana: APBD Provinsi Jawa Barat
Pengguna Jasa: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Nomor Kontrak: 846/SPK/MK.1.02.0072/KCD-WIL-IV/2025
Nilai Anggaran: Rp 1.369.115.402
Waktu Pelaksanaan: 90 Hari Kalender
Kontraktor Pelaksana: CV Citra Karya Mandiri
Konsultan Pengawas: PT Ganesha Inovasi
Meski papan proyek mencantumkan informasi dasar, dokumen teknis seperti RAB yang menjadi hak publik tetap tak dapat diakses.

Foto: Asep Agustian, SH., MH., sangat menyayangkan Minimnya Tranparansi Pembangunan RKB dengan nilai anggaran yang fantastis, mendesak APH harus segera turun tangan
Minimnya transparansi ini mendapat perhatian dari Pengacara dan Pemerhati Kebijakan Pemerintah, sekaligus Ketua Peradi Karawang, Asep Agustian, SH., MH. Saat ditemui awak media Warta Jabar di ruang kerjanya, Rabu (3/12/2025), ia menilai bahwa ketertutupan informasi adalah sinyal tidak sehat dalam pengelolaan proyek yang menggunakan anggaran negara.
“Ini pekerjaan pemerintah dengan anggaran rakyat. Ketika media saja kesulitan mendapatkan informasi, patut diduga ada sesuatu yang tidak beres. Aparat Penegak Hukum (APH) harus turun tangan untuk memastikan semuanya berjalan sesuai prosedur,” tegas Asep.
Menurutnya, transparansi bukan sekadar formalitas administrasi, tetapi kewajiban hukum sekaligus bagian dari akuntabilitas penggunaan dana pendidikan.
“Informasi terkait pembangunan, RAB, dan mekanisme pelaksanaan bukan rahasia negara. Itu wajib dibuka,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, KCD Wilayah IV belum memberikan penjelasan lengkap mengenai RAB, sumber pembiayaan, tahapan pelaksanaan, maupun mekanisme pengawasan pembangunan RKB dan RPS.
Di tengah kebutuhan sekolah akan fasilitas yang memadai, transparansi seharusnya menjadi bagian dari pelayanan publik. Namun yang terlihat justru pelaksanaan fisik berjalan, sementara informasinya tertutup.
Publik—termasuk dunia pendidikan—terus menunggu penjelasan nyata, bukan sekadar janji audiensi atau jawaban administratif tanpa substansi.
—
Penulis: Parlin | Editor: Redaktur WJ Online










