LSM Sundawani Kab. Subang Meminta Operasional Pabrik Dihentikan
SUBANG, WJ GROUP _ Ketua DPD LSM Sundawani Kabupaten Subang, Erik prihatin mengenai maraknya penyebaran Covid-19 atau Virus Corona yang sekarang ini membuat resah masyarkat Indonesia dan dunia Internasional, tak terkecuali khususnya masyarakat Kabupaten Subang. kepada wartajabar.online di kantornya, Senin, (30/3/2020)
Menurut Erik akan dampak bahayanya Covid-19, warga patuh akan anjuran Pemerintah Kab Subang, agar masyarakat Subang berdiam diri tidak keluar rumah kecuali ada kebutuhan yang tidak bisa ditunda dan agar tidak berkerumun dan menghindari tempat keramaian serta akan bahayanya Covid-19 atau virus Corona.
Dengan dikeluarkannya kebijakan tersebut, tentu saya setuju dan medukung langkah-langkah pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19, ujarnya.
Namun selanjutnya ungkap Ketua DPD LSM Sundawani Subang, Erik merasa heran akan kebijakan pemerintah tentang larangan berkerumun dengan orang banyak, ”faktanya pabrik-pabrik di Subang malah gak ditutup, kebijakan tersebut bisakah efektif ”
Perlu diketahui karyawan pabrik itu jumlahnya tidak sedikit dengan jumlah karyawan ribuan, apakah pihak pemerintah tidak merasa khawatir?.
Sebagai rasa keperduliannya kepada warga Subang, maka dalam waktu dekat ini, pihaknya akan memberikan surat permohonan penutupan dan memberhentikan aktivitas pabrik kepada Bupati Subang.
“Jujur saya merasa khawatir akan penularan virus Corona kepada para karyawan pabrik dan bagaimana mungkin saya tidak merasa khawatir di dalam pabrik tersebut ada WNA atau orang dari luar perusahaan yang keluar masuk”
Dikatakannya, ada kecurigaan dan bertanya-tanya kepada Bupati dan Kadisnakertrans yang tidak segera menutup operasional pabrik di Subang, ”memangnya dengan hanya menggunakan masker penutup mulut saja bisa menjamin seratus persen bahwa masyarakat tidak akan tertular virus?”
Masih menurut Erik, “Bupati dan Disnakertrans jangan hanya memperdulikan orang asing yang berusaha di Kabupaten Subang, tapi bupati juga harus mengutamakan keselamatan dan kesehatan wargnya”. (*Novi)