Dugaan Peredaran Narkoba di Lapas Narkotika Kelas IIA Pematang Raya Simalungun, Ka. KPLP Angkat Bicara
SIMALUNGUN, WJ GROUP _ Terkait rumor berita tentang dugaan maraknya peredaran narkotika jenis sabu sabu di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Narkotika kelas llA yang berlokasi di jalan Pemasyarakatan, Pematang Raya, Kabupaten Simalungun Senin, 15/01/2023, ternyata tidak benar adanya, seperti yang di beritakan salah satu media online baru baru ini.
Dengan adanya dari pemberitaan tersebut, rekan rekan dari beberapa media disambut baik oleh Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Permasyarakatan (Ka. KPLP) Ucok Sinebang, dan Humas Bidang Keterampilan Rudar Firdaus Ginting di ruang tamu Lapas Narkotika Kelas IIA Pematang Raya.
“Kepala. KPLP Ucok Sinabang sangat respek atas kedatangan rekan wartawan dari beberapa media ke Lapas Narkotika kelas llA Pematang Raya, KPLP juga sudah mengerti maksud dan tujuan rekan rekan media ke lapas, karena sudah ada koordinasi sebelumnya, terkait berita kegiatan perdagangan narkotika jenis sabu sabu dan Parengkol (penipuan dengan mengunakan handphone) yang bebas beraktivitas di dalam lapas kelas IIA.
Menurut Ucok Sinebang, Kami di sini berkerja sesuai dengan SOP yang berlaku bang, dan warga binaan pemasyarakatan (Napi) yang ada di sini juga di perlakukan sama, sesuai dengan aturan-aturan yang ada.
“Dan kami bang sangat berterima kasih atas kehadiran rekan media, aktivis atau pun masyarakat yang sudah mau datang ke sini dan mempertanyakan perkembangan, keadaan dan kendala kendala yang ada di lapas ini ujar Ucok.
“Santer berita yang beredar baru baru ini mengenai kamar sakral di sel Pattimura 5 yang katanya menjadi pusat aktivitas terlarang di situ, mengklarifikasi dengan tegas di bantah KPLP, itu tidak ada kegiatan apa apa di situ, Pattimura 5 itu hanya kamar sel biasa, sama seperti kamar sel warga binaan lainnya, dan di sel Pattimura tak ada napi yang berinisial Ben dan Bad, kita punya data penghuninya” kata Ucok.
Tak sampai di situ saja, ternyata aktivitas di dalam lapas sangat berbeda dengan apa yang ada diberita yang beredar, di dalam lapas napi di ajarkan wirausaha, seperti membuat teratak dan laundry, dan ada beberapa kegiatan lain yang tak sempat terekspos karna keterbatasan waktu.
“Mungkin memang dalam berkerja melaksanakan tugas, mungkin masih ada kekurangannya, saya sangat mengharapkan adanya komunikasi yang baik seperti ini, agar kami bisa mengevaluasi kinerja kami, agar lapas Narkotika kelas IIA ini lebih baik lagi, di akhir pertemuan Ucok mengatakan kepada rekan media, kalau mau konfirmasi datang aja tak perlu WhatsApp pasti langsung di tanggapi, kan lebih mantap kata ucok lagi sambil bercanda menutup perjumpaan. (*Tim)