2 Tahun Dikerjakan, Polisi Diminta Periksa Proyek Sipon

Foto Lokasi Sipon Dawuan BMI & Tanggul Yang Ambruk

KARAWANG, WJ GROUP _ Ambruknya tanggul Citarum Timur tepatnya di Sipon Cikarang Gelam yang baru selesai dikerjakan pada tahun 2019 lalu membuat banyak pihak curiga, bahwa ada dugaan yang tidak beres dalam pelaksanaanya.

Akibat peristiwa ini, Polisi diperlukan melakukan penyelidikan akan adanya indikasi pelanggaran jaminan kualitas atau quality material yang digunakan yang digunakan oleh PT. Basuki Rahmat Putra di Proyek perbaikan tanggul sipon yang baru selesai dikerjakan di daerah Dawauan Tengah, Cikampek, Karawang, Jawa Barat.

Proyek sipon yang dikerjakan oleh PT. Basuki Rahmat Putra, sejak tahun 2018-2019 ini diduga akibat hasil pekerjaan asal-asalan dan terindikasi tidak sesuai dengan speack.

Tertutupnya pihak kontraktor yang diketahui bernama Hisar Simanjuntak dan Fiktor Simajuntak dari pihak PT.Basuki Rahmat Putra selaku pelaksana saat wartawan pengirimin foto lokasi jebolnya hasil pekerjaan mereka yang diduga masih dalam tahap pemeliharaan tersebut. Kedua pelaksana dari PT. Basuki Rahmat Putra ini langsung memutus komunikasi dengam memblokir WhatsApp wartawan.

Aksi blokir yang diperankan kedua jagoan dari PT. BRP ini diduga karena kebakaran jenggot atas ambruknya hasil pekerjaan proyek di menghabiskan biaya puluhan miliaran ini.

“Ini dikerjakan selama dua tahun, dari tahun 2018 sampai 2019, oleh PT. BRP dari Jakarta, kami menduga ini masih dalam masa pemeliharaan, dan pihak kontraktor harus bertanggungjawab atas ambruknya tanggul hasil pekerjaan mereka ini” terang sala seorang petugas desa dawuan di lokasi sipon.

Oleh sebab itu, Polisi sangat diperlukan untuk melakukan pemeriksaan quality berkaitan dengan diterapkan atau tidaknya standar operasional prosedur (SOP) pembangunan proyek tersebut.

“Tentunya yang perlu diperiksa quality, itu jaminan kualitas,” tegas sejumlah tokoh masyakat dilingkungan perumahan Bumu Mutiara Indah (BMI 1 dan 2).

Dikatakan, jika pekerjaan proyek tak sesuai SOP, maka otomatis akan mengganggu quality suatu proyek, tidak berjalannya SOP dapat dikategorikan sebagai penyimpangan.

Sementara itu, Deden Dermasyah tokoh masyarakat Cikampek yang juga Politisi PDIP menanggapi atas ambruknya tanggul Sipon Cikarang Gelam ini mengharapakan pemerintah pusat harus segera bertindak, Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC) harus ambil sikap cepat tanpa menunggu waktu, karena ambruknya tanggul ini bisa mengancam ribuan jiwa, sawah pertanian dan rumah tinggal warga.

Menteri PUPR melalui BBWSC harus segerah ambil tindakan cepat jangan menungggu lama, sebab kondisi tanggu sudah makin mengkhawatirkan, karena lubang yang jebol makin hari makin bertambah.

Pemerintah pusat idealnya harus mengubah posisi saluran, karena posisi Sipon dibawah saluran Irigasi Citarum Timur, saluran Sungai Cikarang Gelam berada di atas sungai citarum timur, harap Deden (29/02).

Lebih jauh mantan anggota Dewan ini meminta baik pada pemerintah daerah juga harus segarah mungkin melalukan kordinasi dengan dinas terkait, baik PJT dan pihak-pihak lain.

Selain itu para wakil rakyat yang duduk di DPRD Provinsi terutama DPR RI, dari Dapil Karawang, Bekasi, Purwakarta jangan berdiam diri, dan harus mendesak pemerintah pusat membuat anggaran secepat mungkin, ini demi keselamatan banyak warga dan lahan pertanian masyarakat. (*red)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *