Memakan Korban Jiwa, Sipon Cikarang Gelam Harus di Bongkar
KARAWANG, WJ GROUP _ Ketika pejabat nengok korban banjir, ada pertanyaan warga puluhan tahun yang tidak terjawab, banjir rutin terjadi ketika musim hujan, bukan malah turun ketinggian airnya tapi tambah tinggi.
Ini di Desa Dawuan Barat & Tengah Cikampek, Perum BMI 1 & 2, dan Purwasari, Kab. Karawang, Provinsi Jawa Barat, empatimu dengan menegok atau meninjau membuat “mules perut” kalau tidak peduli dan kerjamu tak becus untuk rakyat. Mungkin ini bisa mewakili yang dirasakan warga korban banjir.
Pejabat elit pemerintah tingkat Bupati, Gubernur dan bahkan sekelas Wakil Presiden belum lama ini menengok/meninjau untuk memastikan warga korban banjir di Karawang dan Subang, memastikan mendapat bantuan seperti bahan pokok , pelayanan kesehatan dan mengungsi di tempat yang layak terpenuhi.
Namun empati dan tanggungjawab seorang pemimpin bukan saja saat banjir terjadi atau ada musibah, lebih dari itu solusi agar ketika musim hujan tidak kebanjiran dan mengantisipasi dengan membuat program-program untuk memperbaiki sarana prasana penyebab air tidak bisa mengalir dengan baik yang mengakibatkan banjir.
Sekarang kembali diungkapkan singkat, “ayo taruhan banjir akan selalu terjadi, sampe saya tua renta punya cucu bahkan cicit dan mati, kalau persoalan kontruksi Sipon tidak dibongkar dan diperbaiki atau dirubah”.
Dan mungkin membuat saluran pembuangan (sodetan) di tempat lain, agar beban debit air yang mengalir di Sipon Sungai Cikarang Gelam terbagi. Solusi selalu ada, mau tidak di kerjakan?.
“Hujan tidak pernah permisi mau turun dan banjir tidak memandang untuk siapa”. Banjir tahun ini sangat parah, bukan hanya kerugian materi saja, tapi sudah memakan korban nyawa (Supriono, berusia 55 tahun, Perum BMI Blok I).
Dan banjir akan selalu terjadi tiap tahun ketika musim hujan tiba kalau hanya di jenguk dengan pemikiran dan hati kosonng, ya niat untuk berbuat nol,”ungkap Joko sambil seruput kopi hitamnya kepada wartawan WARTA JABAR GROUP, Kamis (18/2/2021).
Mengingatkan kembali pada kejadian banjir tahun 2020 dikatakan Joko warga BMI, baca terbit di media, (*red)