Ratusan Ton Gabah Hasil Panen PT SHS, “Dimakan Tikus Berdasi”

WARTA JABAR _ Cetak Edisi 205

SUBANG, WJ GROUP _ Menanggapi pemberitaan WARTA JABAR _ Cetak & Online, Julham Efendi salah seorang Bagian Humas  PT Sang Hyang Seri (Persero), Sukamandi, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, bahwa surat konfirmasi masih di direksi, katanya di ruang tamu perusahaan milik Negara tersebut.

Dan bebarapa hari kemudian ketika dihubungi lewat nomor telpon cellulernya, karena belum juga ada jawaban. Julham menjawab, “ya itu akibat hasil panen yang baik pada musim itu akibatnya gudang PT Sang Hyang Seri tidak cukup untuk menampung padi, makanya di tempatkan di gudang milik warga,” katanya.

Julham mengatakan lagi,”bisa gak narasumber di hadirkan, akan ada pertemuan dan akan menjawab atau mengklarifikasi pemberitaan”. Namun kembali setelah ditunggu beberapa hari, pihak Bagian Humas dan Direksi PT Sang Hyang Seri (Persero) Subang, tidak memberikan kabar kapan bisa bertemu, dan sms redaksipun tidak di balas.

Selanjutnya, Herman narasumber menyatakan siap untuk bertemu dan akan mengungkapkan akan apa yang di ungkapkannya dan di beritakan redaski Warta Jabar Group, “SAYA SIAP”. “Gabah itu, dimakan Tikus Berdasi”. Tegasnya.

PT Sang Hyang Seri (PT SHS) Persero, Sukamandi – Subang, adalah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberi kewenangan dalam bidang pertanian tanaman padi dengan mengelola tanah negara luas lahan sekitar 3.150 Ha, dan menggunakan teknik pertanian yang baik dan pengolahan lahan sawah dengan alat modern.

Dan tujuan utama adalah menanam dan menyediakan benih padi kwalitas terbaik untuk kebutuhan bibit padi dalam negeri juga untuk ekspor. guna menghasilkan kwalitas terbaik bibit padi. Menurut Herman mantan karyawan PT Sang Hyang Seri memiliki gudang berkapasitas sekitar 25.000 ton dan alat pengering dan pengolahan benih padi berkapasitas sekitar 99.250 ton.

Tentunya dengan luas lahan sawah sekitar 3.150 h dengan hasil panen sekitar 5 ton per Ha tidak ada persoalan terkait gudang penyimpanan dan juga alat pengeringan dan pengolahan benih (overloud), ungkapanya.

Mengingatkan kembali, bahwa oleh narasumber ditemukan kejanggalan, terjadi ), ratusan ton padi/gabah hasil panen PT. Sang Hyang Seri, diangkut dan disimpan di gudang Pabrik Penggilingan Beras H. Sali, Kampung Babakan Jati, Desa Rancabango, Kec. Patokbeusi, Kabupaten Subang Jawa Barat

Herman narasumber WARTA JABAR_Group di Subang, “Gudang milik PT Hyang Seri, jika dihitung secara matematis, gudang dan alat pengering padi dipastikan tidak akan overloud”.

“untuk menjaga kwalitas benih padi yang baik tentunya harus dilakukan tahapan produksi benih dengan baik dan mengunakan sarana yang baik”.

Apakah H. Sali memenuhi spesifikasi gudang dan memenuhi standar untuk memproses dan menghasilkan benih padi yang berkwalitas baik?

Menurut Herman, faktanya kwalitas benih padi berubah, jadi banyak yang busuk. informasi yang diterima dan diungkapkan ke WJ Group,”benih padi tersebut digiling dijadikan beras”, dan diduga dibagikan pada karyawan PT. Sang Hyang Seri, kantor pusat Jakarta, ungkapnya tegas. (*red)  

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *