Diduga Kebocoran Tangki Penimbun SPBU Sinaksak, Telah Mencemari Air Bawah Tanah Warga
SIMALUNGUN, WJ GROUP _ Pemerintah Kelurahan Sinaksak, memfasilitasi pertemuan atara masyarakat Sinaksak dusun II dan dusun XI, terkait pencemaran air bawah tanah (ABT) 16 Kepala Keluarga yang diduga bahan minyak jenis pertalite dari salahsatu SPBU, pada hari Jumat (23/6/2023).
Pertemuan tersebut dihadiri Lurah Sinaksak Armada Purba, Camat Tapian Dolok, Juraini Purba, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Simalungun, Daniel Halomoan Silalahi, Direktur Operasional SPBU Sinaksak, Joy Andrew Jagardo Panjaitan.
Pertemuan yang diinisiasi oleh Lurah Sinaksak, Armada Purba. 16 Kepala Keluarga menyampaikan aspirasinys terkait dampak pencemaran air bawah tanah milik warga yang sudah terjadi sejak 2 bulan lalu.
Akibat dugaan bocornya tangki penimbun minyak jenis pertalite dari spbu Sinaksak yang meresap ke dalam air sumur bor warga sehingga menyebabkan air yang digunakan masyarakat untuk kehidupan sehari hari bercampur pertalite sekitar 50%, alhasil air tersebut sudah tidak bisa di kosumsi oleh masyarakat.
Daripada itu masyarakat menuntut kepada pihak spbu cepat menanggapi persoalan ini, karena ada beberapa warga yang cukup lama menanggungnya. Jika dibiarkan akan berpengaruh kepada kesehatan dan dikhawatirkan akan terjadi kebakaran bila tetap dibiarkan.
Joy Andrew Jagardo Panjaitan Direktur Operasional SPBU Sinaksak, dalam pertemuan itu menyatakan, sebelumnya dia tidak mengetahui hal itu, karena saya sedang berada di Jakarta, saya selaku direktur operasional spbu Sinaksak akan bertanggungjawab dan akan segera menindak lanjuti masalah tersebut. Secepatnya sekaligus memberi kompensasi kepada masyarakat yang terdampak, seperti memberikan air bersih melalui saluran air bersih pdam, lalu membayar token selama masyarakat mendapatkan air bersih kembali.
Terkait dampak pencemaran air bawah tanah air sumur bor yang cukup serius dan sewaktu-waktu dapat menimbulkan bencana kebakaran Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Simalungun, Daniel H Silalahi, mengatakan secepatnya pihaknya akan mengundang ahli, dan membawa sampel ke lab untuk menindaklanjuti agar bisa dilakukan evaluasi secepatnya.
Daniel menambahkan, menurutnya langkah-langkah pertama kita sudah survei ke rumah-rumah warga, dan benar adanya kita sudah temukan masyarakat pengguna air bawah tanah terkontaminasi bahan bakar minyak, selanjutnya pihaknya telah chek ke lokasi terdekat, ada kecurigaan dari spbu, setelah itu pihaknya juga sudah memberikan bantuan air, menunggu solusi yang pasti, berupa air dari pdam tirtaleo dan dibantu BPBD Simalungun dan sudah dilaksanakan.
Masih menurutnya, dan pada hari inilah finalnya sudah ada kesimpulan bersama-sama dengan pemilik spbu, selanjutnya ada tiga point penting yang akan dilaksanakan yang pertama; Pihak spbu mengkompensasi air, menyalurkan air-air bersih kepada seluruh masyarakat yang berdampak, yang kedua; pihak spbu bersedia memasang instalasi pipa pdam ke rumah-rumah warga dan pihak spbu yang menanggung biaya pemasangan instalasi pipa pdam tersebut, dan yang ketiga; sesuai saran dari pihak LH agar air-air yang di bawah tanah dikuras, dan memberi kompensasi token listrik untuk menguras air tersebut sampai steril. Ungkap Daniel.
Penulis : Josep Sagala
Editor : Jonathan