Minta Sumbangan Dikritik Aktivis, Plt Sekdis : Tidak Pernah Menyuruh

menurut Aep, “dinas tidak pernah menyuruh dan ini atas inisiatif  para Korwil karena mereka ingin berbagi.”

SUBANG, WJ GROUP _  Program Bupati Subang “Sapapait Samamanis” yang dibuat dan dilaksanakan Dinas Pendidikan Kabupaten Subang, dikritik Ketua Forum Pemantau Kebijakan Publik, Aip Saepu Rohman mengatakan tidak setuju kalau program Sapapait Samamanis dijadikan ajang pencitraan Dinas Pendidikan.

Tolong jangan dijadikan ajang pencitraan atau bisnis untuk program Sapapait Samamanis ini, karena tujuannya yaitu saling membantu, yang mampu membantu yang kurang mampu.

Lanjut Aip, “kalau Korwil akan membantu yang kurang mampu ya tinggal cari saja warga sekitar kantor Korwil yang memang membutuhkan bantuan bukan Korwil memberikan sumbangan lalu dikumpulkan di dinas pendidikan itu sama saja dinas pendidikan ingin menyumbang tapi dari sumbangan para Korwil.”

Dan karena adanya sumbangan dari para Korwil atau dulu UPTD Pendidikan  harus jelas, itu sumbangan sembako pakai uang pribadi Korwil atau uang lembaga, ungkap Aip.

Menurut Aip, pasalnya jika memakai uang lembaga artinya harus ada payung hukum dan legalitasnya harus jelas mengingat jabatan Korwil itu bukan pejabat eselon dan tidak ada anggarannya. Dan siapa yang akan bertanggung jawab masalah SPJ nya jika itu anggaran lembaga Korwil?.

Yang dikhawatirkan, seandainya Korwil meminta sumbangan kepada pihak sekolah untuk membantu menyumbang sembako ini akan menjadi konflik, “istilah kata mah sama saja atasan menyuruh bawahan korupsi, ”katanya.

“Yang harus ditelusuri mengenai sumbangan ini apakah atas dasar permintaan dinas kepada para Korwil atau inisiatip Korwil membantu Dinas Pendidikan Kabupaten Subang dan jelaskan itu uang siapa dan payung hukumnya ada atau tidak ”, pungkas Aip.

Sementara Aep Plt Sekdis Pendidikan Kabupaten Subang, mengatakan kepada wartajabar.online diruang kerjanya, “bantuan sembako dari para Korwil sah saja, itu bentuk loyalitas dan kepedulian ingin membantu warga yang kurang mampu yang terkena dampak covid”, Rabu (12/8/2020).

Menurut Aep, bukan hanya bulan ini saja namun bulan kemarin juga pihak dinas pendidikan pernah menyalurkan bantuan sembako kepada warga Serang Panjang.

Namun kemarin justru bantuannya malah semakin banyak dibanding bulan sekarang dikarenakan bulan kemarin bantuan didapat dari para Kepala Sekolah, Guru, Korwil dan para Pegawai Dinas Dendidikan. Dan kalo bulan sekarang hanya bisa terkumpul 23 kantong sembako, ungkapnya.

Menurut Aep program sapapait samamanis yang di usung bupati itu bagus, karena sifatnya sosial yang mampu membantu yang tidak mampu.

Dan saat disinggung tentang pengumpulan dana sumbangan tersebut menurut Aep, “dinas tidak pernah menyuruh dan ini atas inisiatif  para Korwil karena mereka ingin berbagi.”

Dan uang yang dibelanjakan untuk sembako adalah uang pribadi dan itu bisa dipertanggungjawabkan, jelas Aep. (*Novi M)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *