Direktur Ponpes Al-Mutawally, Soal Kasus Reaktif Santri dan Guru

H. Didin Nurul Rosidin, MA, Ph.D (Direktur KMA)

KAB. KUNINGAN, WJ GROUP _ Dengan selalu berserah diri kepada Allah SWT, Zat Yang Maha Kuasa, kami sampaikan Kronologi Penanganan Antisipasi Covid-19.

Segenap pengurus dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Mutawally, berharap tidak ada berita yang justru menambah dosa kita dihadapan-Nya akibat informasi yang kurang tepat yang beredar dan atau sengaja diedarkan, diungkapkan H. Didin Nurul Rosidin, MA, Ph.D (Direktur KMA), 24 November 2020.

Lanjut H. Didin, kejadian berawal ada keluhan anak yang kehilangan penciuman. Menyikapi hal itu, kami terus melakukan pengujian guna memastikan benar tidaknya karena dikhawatirkan itu hanya perasaan anak saja yang kurang berdasar. Meskipun begitu, beberapa anak yang merasakan hal yang sama dilakukan isolasi mandiri.

Selain itu, anak-anak yang merasa memiliki gejala yang sama sejumlah 7 orang anak dibawa ke Puskesmas Cilimus untuk dilakukan swab test pada hari Rabu, 18 November 2020, yang hasilnya harus menunggu sampai satu minggu.

Namun ditengah masa menunggu, jumlah anak yang demam meningkat tajam yang mencapai angka 49 orang itu. Atas dasar itu, kami berkoordinasi dengan tim Satgas Covid-19 Kabupaten Kuningan, dr. Asep Hermana.

Maka pada hari Kamis, tim Satgas Covid-19 Kabupaten Kuningan dan Puskesmas Cilimus terjun ke lapangan untuk melakukan koordinasi sekaligus membahas langkah-langkah yang harus dilakukan. Hasilnya Jum’at, 20 November 2020, diputuskan untuk dilakukan Rapid Test Jenis Gen.

Tepat pada hari Jum’at, tim kesehatan dari Dinas Kesehatan melakukan Rapid Test yang diikuti oleh 443 orang dengan rincian 288 santri dan 54 orang tenaga pendidik dan kependidikan dan 1 orang dari luar pondok. Hasilnya sebanyak 156 dinyatakan reaktif dengan rincian 152 santri (47 laki-laki dan 105 perempuan) dan 4 orang tenaga pendidik.

Atas dasar itu, pada hari itu juga seluruh santri yang Non-Reaktif dipulangkan dengan cara dijemput oleh orang tua masing-masing. Proses pemulangan berlangsung selama dua hari (Jum’at dan Sabtu).

Sedangkan yang reaktif mengikuti swab test pada hari yang sama. Saat ini mereka melakukan isolasi di pondok pesantren Al-Mutawally seraya menunggu hasil dari swab test yang diperkirakan akan keluar paling cepat Senin, 23 November 2020 dan paling lambat Jum’at, 27 November 2020.

Untuk memudahkan proses penanganan ini, kami mengoptimalkan tim Satgas Covid-19 di pondok pesantren yang telah dibentuk sejak bulan Mei 2020 dengan dibantu dan disupervisi oleh tim Satgas covid-19 mulai dari Desa Bojong, Kec. Cilimus hingga Kabupaten Kuningan.

Insya Allah dengan kerjasama yang erat antara semua pihak terkait penanganan akan berjalan dengan baik. Hingga saat inipun belum ada keluhan yang signifikan selain yang selama ini muncul.

Menurut Direktur KMA H. Didin, Semoga tidak ada lagi disinformasi yang justru jauh dari kenyataan dan semakin membuat gusar para orang tua wali dan mungkin masyarakat lainnya.

Kami yakin dengan kebersamaan semua masalah akan bisa ditangani dengan baik tanpa membawa ekses yang tidak diharapkan. Kepada semua pihak kami mohon doanya agar semua ini segera berlalu dan anak-anak santri yang sedang berjuang menegakkan panji-panji Ilahi dengan belajar agama di pondok pesantren diberikan kekuatan, kesabaran dan kebaikan ujar H. Didin Nurul Rosidin, MA, Ph.D (Direktur KMA) kepada waratwan. (*D Rusdi)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *