KEPEDULIAN dan KENYATAAN

Foto Cover WARTA JABAR _ Cetak /red
  • OPINI

MENJABAT kepala daerah dengan masa waktu sekitar 4 tahun bupati, 1 tahun lebih menjadi Plt, dan 1 tahun lebih menjadi  wakil bupati, untuk memulai dan belajar serta bekerja, bisa di simpulkan waktu yang cukup lama.

Jika berapa lagi waktu yang di perlukan untuk menunjukan kepedulian seorang bupati yang adalah pejabat penting di daerah dan berkuasa dengan semua kekuasaannya, untuk rakyatnya dengan waktu tersebut. Jawabannya cukup sudah?

Cukup sudah waktu yang dilalui, pasalnya selama pemerintahan dr Cellica Nurrachdiana, masyarakat tidak melihat adanya gebrakan yang membuat decak kagum. Bahkan terkesan jalan di tempat, hanya mengutak atik yang ada saja,”bongkar perbaiki, bangun walaupun bukan skala Prioritas”

Bupati,“terkesan sibuk dengan Kerja Rutinitas Kepala Daerah, sambutan di acara sana, disini, dan yang terbaru Goyang Tik Tok.” Kesanya bukan sedang hiburan, Justru terkesan sedang mencari kesibukan untuk menghindari KERJA NYATA pada kebutuhan dasar warganya, seperti PENDIDIKAN.

SMA/SMK Negeri yang sebelumnya sudah di upayakan Gratis pun kembali dibuat rakyatnya MEMBAYAR. Ya mungkin KEPEDULIAN dan KENYATAAN kesanggupan untuk kerja nyata memang dipertanyakan?

PENDIDIKAN sangat penting, “namun PEDULI nya seperti kembali pada titik mundur.” Karawang dengan anggaran cukup besar tidak mampu membuat Dunia Pendidikan Kabupaten Karawang, menyandang kesan HEBAT untuk satu hal sarana prasarana pendidikan, pasalnya setiap tahun ada kejadian yang selalu mencoreng kesan itu. Bagunan Sekolah Roboh Lagi?

Bangunan Sekolah sebagai sarana menuntut ilmu, sebagai sarana dan prasarana penggali SUMBER DAYA MANUSIA masih banyak yang tidak layak, karena ketika di musim penghujan masih ada yang ROBOH karena Lapuk.

Gedung sekolah yang harus diperbaiki sekitar tahun 2017, dan menunjukan perhitungan yang mungkin tepat. Untuk membangun dan merehabilitasi gedung sekolah membutuhkan anggaran sekitar Rp800 Milyar dengan jumlah gedung SD 894 di Karawang. (sumber : Disdik Karawang)

Anggarannya memang besar, pastinya tidak di kerjakan satu tahun anggaran dan dana CSR seharusnya bisa dimanfa`atkan. Karena tentu perusahan-perusahan industri cukup banyak, di Karawang sekitar 1500 perusahaan, baik swasta maupun milik negara, dan perbankan.

Tidak yakin mereka tidak bersedia membantu, pasti bersedia memberikan dana sosial melalui program CSR nya untuk kemajuan pendidikan. Dan lucu aja, ketika sudah ROBOH, muncul lah pihak yang membantu dengan menggelontorkan CSR-nya.

Apakah memang demikian system yang di terapkan oleh pihak-pihak yang memberikan CSR nya atau Pemda Karawang yang dianggap tidak punya kemampuan mengelolanya, sehingga pihak pemberi tidak percaya?

Cerita Sedih Dan Sakit Hati

Robohnya Sekolah Dasar Negeri Karawang Kulon III , ruang kelas roboh karena hujan terus menerus. Karena diterjang angin saat hujan turun pada Kamis malam itu (1/11/2018), gedung SDN Kutanagara II di Kampung Cidampa, Desa Kutanagara, Kecamatan Ciampel, samping kawasan industri Surya Cipta Kabupaten Karawang, tiga ruang kelasnya roboh dan hancur berantakan. Dan mungkin banyak lagi?

Diikutip dari Pikiran Rakyat.Com, (20/2/2017), awal 2017 empat bangunan sekolah yang ambruk. Sekolah itu adalah satu unit bangunan SDN Ciptamargi II, di Desa Ciptamargi, Kecamatan Cibuaya, kemudian SDN Pusakajaya Selatan II di Desa Pusakajaya Selatan, Kecamatan Cibuaya, SMPN 1 Tirtajaja Desa Tirtajaya Kecamatan Tirtajaya.

Sembelumnya ada dua sekolah yang ambruk yaitu SMPN 1 Telukjambe Timur tahun 2016 dan SMKN 1 Karawang yang ambruk tahun 2015 bahkan sempat melukai 2 siswanya.

Dan Antara News (15/3/2018), ribuan ruang kelas di kabupaten Karawang , Jawa Barat rawan ambruk lantaran bangunannya yang sudah lapuk. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga kabupaten Karawang, data Disdikpora menyebutkan terdapat 703 ruang kelas yang rusak berat dan 575 unit ruang kelas yang rusak ringan.

“Ketika seorang PEDULI dan Dilakukan, ke-PEDULIAN itu jadi NYATA, bukan pura-pura PEDULI Karena akan di BUTUH kan suaranya pesta demokrasi lima tahunan”. (** Penulis : JOKO P Pemred WARTA JABAR _ Cetak & Online )

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.