Program Citarum Harum, “Warga Minta Diberhentikan”

KAB. BEKASI, WJ GROUP _ Program Citarum Harum dengan dana penganggaran cukup besar bersumber dari APBN, pelaksanaanya mengalamai banyak kendala dilapangan.

Penggalian sedimentasi kali Citarum yang berlokasi di sektor 19 dan 20 wilayah Kecamatan Kedungwaringin, sudah dua hari tidak melakukan aktifitas pengerukan. Alat berat dan beberapa truck besar terlihat hanya terparkir dibantaran kali Citarum.

Pasalnya, salah seorang warga Kedungwaringin yang enggan disebutkan namanya mengeluhkan pada tahap pelaksanaan. Bahwa warga Kedungwaringin, merasa hak-haknya diabaikan dan adanya indikasi menguntungkan pihak pelaksana.

Diantaranya, jalan raya karena seperti milik dan dikuasi truck besar pengangkut tanah yang kadang mengganggu warga dalam berlalu-lintas dan  tanah yang keluar diangkut hasil pengerukan diduga dijual belikan.

Misar salah seorang warga mengatakan, “kalau mau perbaikan Citarum, ya silahkan itu buat rakyat, tapi hak kami juga jangan diambil atau terabaikan, jalan di wilayah kami kecil kalau truck besar masuk ya macet dan debunya sangat mengganggu, komplit dah penderitaanya,” katanya. Kamis ( 05/09/2019).

“Kemarin ibu -ibu demo, mereka menuntut agar pengelola/pelaksana bertanggungjawab terhadap polusi udara diwilayanya,” jelasnya.

Sementara itu guna menindaklanjuti keluhan warga dan konfirmasi atas hal tersebut, ketika dihubungi melalui telepon selulernya, Sekertaris Kecamatan Kedungwaringan tidak bisa dihubungi.

Hal yang dikeluhkan masyarakat juga di amini Anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Uryan ketika ditemui dikantornya mengatakan, bahwa kita setuju Citarum dibersihkan supaya lebih baik dan bisa digunakan airnya untuk masyarakat tapi jangan sampai diexpliotasi tanahnya dijual ke pihak swasta dan jangan sampai mengambil hak-hak masyarakat setempat.

“Silahkan program lanjutkan tapi hak-hak masyarakat jangan dirampas.” ungkapnya.

Sementara itu pihak Balai Besar Wilayah Sungai Citarum akan melakukan sidak yang rencananya akan dilakukan hari Selasa pekan depan. (*01/Zaenal Fahry) 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *