Indonesia Hadirkan, “Karya dengan Mata Lensa” Kreasi dari Ray Bachtiar

Kang Ray Bachtiar

BANDUNG, WJ GROUP _ Ray Bachtiar Dradjat, atau akrab disapa Kang Ray, adalah fotografer senior Indonesia, pionir Digital Imaging Indonesia, dan pendiri Komunitas Kamera Lubang Jarum Indonesia, atau Pinhole Indonesia.

Komunitas ini dikenal melalui aktivitas memotret obyek dengan kamera sederhana tanpa lensa, namun menggunakan lubang kecil sebagai pengganti lensa. Kamera lubang jarum ini, disebut Kang Ray, adalah dasar paling dasar dari prinsip kamera analog.

Seperti dikutip dari Indonesiatren.com. Ray Bachtiar Dradjat lahir di Bandung, 14 November 1959. Memiliki latar belakang pendidikan di jurusan Desain Grafis ITB, Kang Ray dikenal sebagai seniman foto multimedia yang mahir dalam bidang foto-montase.

Kang Ray juga pernah menjadi fotografer di berbagai media cetak terkemuka Indonesia, seperti Majalah Femina, Gadis, Jakarta Jakarta, Tiara, Fotomedia, dan kemudian menjadi fotografer komersial.

Pernikahannya dengan Ati Bachtiar, yang juga seorang fotografer, menganugerahkan dua buah hati bagi Kang Ray, yakni Tubagus Raka dan Ratu Adina Bachtiar.

Minat dan perhatian khusus Kang Ray kepada artefak-artefak seni budaya Indonesia, membuat Kang Ray kerap diundang sebagai pembicara di seminar-seminar fotografi dan budaya, serta aktif berpameran di berbagai kota di Indonesia.

Berikut adalah beberapa agenda Kang Ray dan kawan-kawan yang sedang dan akan digelar pada waktu dekat ini:

Berlangsung pada 27 Agustus-9 September 2024, di Galeri Soemardja, Gedung CAD, Institut Teknologi Bandung (ITB), Jalan Ganesa Nomor 10, Kota Bandung, pameran ini mengangkat tema “Sekian Purnama Setelah Pancaroba”.

Sesuai jadwal, pada 7 September 2024, Kang Ray akan hadir mengisi acara puncak pameran di ITB itu, melalui “Workshop Berkreasi dengan Kamera Lubang Jarum”.

Acara di depan Galeri Soemardja ini, sekaligus menandai kiprah 22 tahun Komunitas Lubang Jarum Indonesia, yang digagas Kang Ray, di dunia fotografi Indonesia.

Selama di Bandung, Kang Ray juga akan mengisi kegiatan bertajuk “Exhibition-Talkshow-Workshop” di Disparbud Jabar, Jalan R.E. Martadinata, Kota Bandung. Acara yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat ini, berlangsung pada 31 Agustus-1 September 2024.

Sebelumnya, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-79, Kang Ray dan sejumlah seniman mengadakan pameran bertajuk “Pameran Kelompok Merdeka” (Ray Bachtiar bersama 9 Seniman) di Yogyakarta. Pameran kolaborasi ini berlangsung pada 15 Agustus-29 Agustus 2024 di Jogja Gallery, Jalan Pekapalan Nomor 7, Alun-Alun Utara Yogyakarta.

Pada 23-28 September 2024 mendatang, bertempat di Zenko Kissaten, Jalan Pejaten Barat Raya Nomor 10, Jakarta Selatan (sebelah SMA Gonzaga), Kang Ray dan beberapa fotografer senior Indonesia dijadwalkan akan mengadakan pameran bersama, yakni “Pamer[in] Foto”, yang diberi judul “Temu Lawas Fotografer & Model”.

Dalam “ Pamer[in] Foto” yang di-support oleh Adorama, Zenko Kissaten, dan Asosiasi Media Digital Indonesia ini, akan hadir karya-karya para fotografer ternama Tanah Air, seperti Darwis Triadi, Firman Ichsan, Tigor Lubis, Robbie Sumantri, Firdaus Fadlil, Gino Franky, Rizal Pahlevi, Arbain Rambey, Ray Bachtiar, Triyudha Ichwan, Albert Gunawan, dan Drigo L. Tobing.

Belum lama ini, yakni pada 9 Agustus 2024, Kang Ray juga tercatat mengikuti pameran di Frankfurt, Jerman, yakni event “Indonesia Culture & Arts Festival” (ICAF 2024), bersama Darwis Triadi, Djati Engloe, dan Frank Schulz.

Ray Bachtiar dan GIGI Band

Kang Ray tak bisa dipisahkan dengan grup band GIGI, hingga di usianya kini yang telah genap mencapai 30 tahun. Kang Ray turut serta dari awal dibentuknya GIGI, karena salah seorang personilnya, yakni Armand Maulana, adalah adik kandung Kang Ray.

Ketika GIGI terbentuk pada 1994, dengan formasi awal yang terdiri dari Dewa Budjana sebagai gitaris, Aria Baron Suprayogi (gitaris), Thomas Ramdhan (bassis), Armand Maulana (vokalis), dan Ronald Fristianto (drummer), Kang Ray mengaku masih hobi bermain di kamar gelap.

“Maka, aku dokumentasikan (kegiatan GIGI) menggunakan film BW (black and white), yang lalu kuwarnai (hand coloring),” ucap Kang Ray, dalam satu kesempatan perbincangan dengan penulis Indonesiatren.com.

Pada sekitar tahun 1997, saat GIGI ganti personil dengan formasi Dewa Budjana, Thomas Ramdhan, Armand Maulana, dan Budhy Haryono sebagai drummer, maka untuk keperluan pembuatan poster dan kartuposnya, Kang Ray mengaku mulai menggunakan kolase digital.

“Sayangnya, sejak zamannya Gusti Hendy, aku nggak punya poster atau kartu pos-nya GIGI,” kata Kang Ray.

Kini, di usia 30 tahun, GIGI tetap solid. Banyak album dan lagu-lagunya yang sukses di pasaran. Armand Maulana dan kawan-kawan pun selalu memberikan suguhan panggung yang enak ditonton, sebagaimana mereka tampilkan pada peringatan selebrasi ke-30 tahun yang bertitel “Pertamina Gigi-Infinity” di Istora Senayan Jakarta, Sabtu pekan lalu, 24 Agustus 2024.

Kang Ray bersama Armand Maulana dan Keluarga Besar Grup Band GIGI

Kala itu, poster foto “30 Tahun GIGI” pun khusus dijepret oleh Kang Ray. Kelak, ketika karya foto ini, beserta karya-karya foto Kang Ray lainnya, telah melampaui zaman, bukan tidak mungkin akan menjadi referensi bagi para generasi penerus fotografi di Indonesia.

Negara ini, beserta segenap isinya, pernah dihadirkan lewat karya dari balik mata lensa Kang Ray Bachtiar. (*)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *